cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Agrotek Tropika
Published by Universitas Lampung
ISSN : 23374993     EISSN : 26203138     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Agrotek Tropika (JAT) is a journal of science in the field of agrotechnology which covers several fields of science such as Agronomy, Horticulture, Soil Science, and Plant Pests and Diseases. Journal of Tropical Agrotek published since 2013 and published three times in one year ie in January, May, and September. Journal of Tropical Agrotek published by Department of Agrotechnology, Faculty of Agriculture, University of Lampung in cooperation with Agroteknologi Association of Indonesia (PAGI) Lampung.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 1 (2017)" : 10 Documents clear
PENGGUNAAN HERBISIDA AMONIUM GLUFOSINAT PADA PERSIAPAN LAHAN PADI SAWAH (Oryza sativa L.) DENGAN SISTEM TANPA OLAH TANAH Cindy Felixia; Dad Resiworo J. Sembodo; Kuswanta Futas Hidayat
Jurnal Agrotek Tropika Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (77.757 KB) | DOI: 10.23960/jat.v5i1.1844

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas herbisida amonium glufosinat dalam mengendalikan gulma pada persiapan lahan padi sawah dengan sistem tanpa olah tanah (TOT) serta mengetahui pengaruh sistem TOT terhadap produksi padisawah. Penelitian ini dilaksanakandi Desa Tempuran, Kecamatan Trimurjo, Kabupaten Lampung Tengah dan di Laboratorium Ilmu Gulma, Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung mulai bulan Januari 2016 sampai April 2016 dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan dosis herbisida amonium glufosinat (480, 640, 800, dan 960 g/ha) dengan sistem TOT, penyiangan secara mekanis dengan sistem OTS, dan kontrol (tanpa pengendalian gulma dengan sitem TOT) dan diulang sebanyak 4 ulangan. Homogenitas ragam diuji dengan menggunakan Uji Barttlet dan additifitas data diuji menggunakan Uji Tukey. Jika asumsi terpenuhi maka data dianalisis dengan sidik ragam dengan menggunakan pemisahan nilai tengah Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua taraf dosis herbisida amonium glufosinat yang diuji (480-960 g/ha) dan penyiangan mekanis mampu mengendalikan gulma total dan gulma golongan rumput hingga 7 minggu setelah aplikasi (MSA), sedangkan gulma golongan daun lebar dan golongan rumput mampu dikendalikan oleh herbisida amonium glufosinat dan penyiangan mekanis hingga 7 MSA pada taraf dosis 640-960 g/ha, namun gulma golongan teki terutama Fimbristilys miliacea serta gulma Leptochloa chinensis tidak mampu dikendalikan oleh herbisida ini. Hasil gabah kering giling pada sistem TOT lebih rendah dibandingkan dengan hasil gabah kering giling jika pada sistem OTS.
PENGARUH DOSIS PUPUK MAJEMUK NPK DAN PUPUK PELENGKAP PLANT CATALYST TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI (Glycine max (L.) Merill) Nurul Annisa Ridwan; Kuswanta Futas Hidayat; Kushendarto Kushendarto; Sunyoto Sunyoto
Jurnal Agrotek Tropika Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (63.007 KB) | DOI: 10.23960/jat.v5i1.1838

Abstract

Salah satu komoditas pangan strategis di Indonesia dan komoditas terpenting setelah padi dan jagung adalah kedelai. Kebutuhan terhadap kedelai semakin meningkat dari tahun ketahun tetapi produksi kedelai semakin menurun, sehingga dibutuhkan penambahan pupuk untuk mencukupi kebutuhan nutrisi tanaman. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk majemuk NPK dan pupuk pelengkap Plant Catalyst terhadap pertumbuhan dan produksi kedelai. Penelitian dilaksanakan di Desa Suka Banjar, Kecamatan Gedong tataan, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung pada Februari sampai April 2016. Penelitian ini menggunakan rancangan faktorial (5 x 2) dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 ulangan. Faktor pertama adalah dosis pupuk majemuk NPK (M), yang terdiri atas lima taraf yaitu (m 0 )= 0 kg/ha, (m 1 )= 100 kg/ha, (m 2 )= 200 kg/ ha, (m 3 )= 300 kg/ha (m 4 )= 400 kg/ha. Faktor kedua adalah pupuk pelengkap Plant Catalyst (P) terdiri atas dua taraf yaitu tanpa Plant Catalyst (p 0 ) dan dengan Plant Catalyst dengan konsentrasi 1,5 g/1 liter air (p 1 ). Data diuji dengan analisis ragam dan nilai tengah antarperlakuan menggunakan polinomial ortogonal pada taraf á 1% dan 5%. Dosis optimum pupuk majemuk NPK pada variabel bobot biji kering per petak (g) yaitu pada tanpa aplikasi pupuk Plant Catalyst sebesar 307,58 kg/ha menghasilkan bobot biji kering per petak sebesar 1.673,65 g dan dosis terbaik pupuk majemuk NPK dengan aplikasi pupuk Plant Catalyst sebesar 341,75 kg/ha yang menghasilkan bobot biji kering per petak sebesar 1.897,76 g. Aplikasi pupuk pelengkap Plant Catalyst lebih baik dibandingkan tanpa pupuk pelengkap Plant Catalyst, hal itu ditunjukkan pada seluruh variabel pengamatan. Pada variabel pertumbuhan tidak terdapat pengaruh interaksi antara dosis pupuk majemuk NPK dan pupuk pelengkap Plant Catalyst, sedangkan pada variabel hasil terdapat pengaruh inetraksi antara dosis pupuk majemuk NPK dan pupuk pelengkap Plant Catalyst.
PENGARUH EKSTRAK GULMA SIAM, KEMUNING DAN SALIARA TERHADAP PENGHAMBATAN PERTUMBUHAN BAKTERI LAYU PISANG SECARA IN VITRO Nova Adelina Lubis; Titik Nur Aeny; Joko Prasetyo; Radix Suharjo
Jurnal Agrotek Tropika Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (88.908 KB) | DOI: 10.23960/jat.v5i1.1845

Abstract

Salah satu penyakit penting pada tanaman pisang adalah penyakit layu bakteri, yang disebabkan olehBlood Disease Bacterium (BDB). Beberapa jenis tanaman telah dilaporkan mengandung senyawa antibakteri yang dapat menjadi alternatif pengendalian penyakit tanaman yang disebabkan oleh bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak Chromolaena odorata, Murraya paniculata dan Lantana camara terhadap penghambatan perrtumbuhan BDB secara in vitro. Penelitian dilakukan di Laboratorium Bioteknologi Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada Maret hingga Juli 2016. Perlakuan disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap dalam faktorial. Faktor pertama adalah lama perendaman bahan tanaman sebelum diekstrak dan faktor kedua adalah tingkat konsentrasi ekstrak. Pengamatan dilakukan terhadap diameter zona penghambatan pada 24 jam setelah aplikasi. Data diuji dengan analisis ragam dan nilai tengah antar perlakuan diuji dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada perlakuan ekstrak kemuning, interaksi antara lama perendaman dan tingkat konsentrasi berpengaruh nyata terhadap diameter zona penghambatan BDB sedangkan pada ekstrak gulma siam dan saliara interaksinya tidak nyata. Diameter zona penghambatan paling tinggi ekstrak gulma siam, kemuning dan saliara dalam menghambat pertumbuhan BDB secara berurutan adalah 85%, 55% dan 95%.
PENGARUH PUPUK UREA TERHADAP HASIL TANAMAN JAGUNG YANG DITUMPANGSARIKAN DENGAN KACANG TANAH Af Idatim Masruroh; Herawati Hamim; Niar Nurmauli
Jurnal Agrotek Tropika Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (115.072 KB) | DOI: 10.23960/jat.v5i1.1839

Abstract

Penelitian bertujuanuntukmengetahui (1) hasil tanaman yang lebih tinggi antara tanaman yang ditumpangsarikan dengan tanaman monokultur; dan (2) menentukan dosis pupuk Urea yang optimum untuk tumpangsari jagung dengan kacang tanah. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus hingga Desember 2014 di Lapang Terpadu dan Laboratorium Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Lampung.Rancangan yang digunakan adalah rancangan kelompok teracak sempurna (RKTS) dengan sembilan perlakuan yaitu monokultur jagung, monokulturkacang tanah, tumpangsari jagung dengan kacang tanah pada dosis urea untuk tanaman jagung 0 (P3), 50 (P4), 100 (P5), 150 (P6), 200 (P7), 250 (P8) dan 300 (P9) kg/ha. Perbedaan antar perlakuan diuji dengan uji ortogonal pada taraf α 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) hasil tanaman monokultur lebih tinggi daripada hasil tanaman tumpangsari. Rata-rata hasil tanaman jagung yang ditanam secara tumpangsari yaitu 1,69 t/ha dan tanaman kacang tanah yang ditumpangsarikan rata-ratanya yaitu 0,42 t/ha, tanaman jagung yang ditanam secara monokultur hasilnya 2,61 t/ha dan hasil kacang tanah yang ditanam monokultur yaitu 1,07 t/ha. Hasil tumpangsari tertinggi yaitu pada pemupukan urea 300 kg/ha dengan hasil jagung 2,57 t/ha dan kacang tanah 0,46 t/ha, (2) belum diperoleh dosis pupuk urea yang optimum untuk jagung yang ditumpangsarikan dengan kacang tanah.
UJI MORTALITAS PENGHISAP POLONG KEDELAI (Riptortus Linearis F.) (HEMIPTERA : ALYDIDAE) SETELAH APLIKASI EKSTRAK DAUN PEPAYA, BABADOTAN DAN MIMBA DI LABORATORIUM Eka Rizki Amalia; Agus M. Hariri; Puji Lestari; Purnomo Purnomo
Jurnal Agrotek Tropika Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (61.171 KB) | DOI: 10.23960/jat.v5i1.1846

Abstract

Hama pengisap polong kedelai (Riptortus linearis F.) merupakan hama penting yang sangat merugikan. Salah satu alternatif pengendalian berdasarkan konsep PHT adalah dengan menggunakan pestisida nabati. Penelitian ini bertujuan untuk mengujiekstrak daun pepaya, babadotan, dan mimba terhadap mortalitasR. linearis. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Hama Bidang Proteksi Tanaman, Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, dilaksanakan bulan September 2015 hingga Februari 2016. Percobaan dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), dilanjutkan dengan uji Duncan (DMRT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukan bahwa aplikasi ekstrak daun pepaya dan daun babadotan pada kisaran konsentrasi 30% - 70% terhadap serangga uji Riptortus linearis, sampai dengan 7 hari setelah aplikasi mengakibatkan mortalitas tertinggi sebesar 21,57%, dan tidak berbeda dengan kontrol sedangkan aplikasi ekstrak daun mimba pada kisaran konsentrasi 30% -70% terhadap R. linearis, berpengaruh nyata terhadap mortalitas serangga ujitersebut sejak 5 hsa sampai 7 hsa. Namun, peningkatan konsentrasi ekstrak daun pepaya, babadotan, maupun mimba padakisaran 30% - 70% tidak berpengaruh pada meningkatnya mortalitas serangga uji R. linearis.
EFIKASI KOMBINASI HERBISIDA PENOXSULAM DAN BUTACHLOR TERHADAP GULMA PADA BUDIDAYA PADI SAWAH (Oryza sativa L.) TANAM PINDAH Damayanti, Tri Wahyuni; Sembodo, Dad Resiworo J.; Hamim, H.; Suprapto, Hermanus
Jurnal Agrotek Tropika Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (76.638 KB) | DOI: 10.23960/jat.v5i1.1841

Abstract

Padi merupakan komoditas pangan utama di Indonesia. Penurunan produksi pangan khususnya padi akibat gulma berkisar antara 60 hingga 87%. Gulma adalah tumbuhan pengganggu yang merugikan kepentingan manusia sehingga manusia berusaha untuk mengendalikannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi herbisida penoxsulam+butachlor terhadap gulma, pertumbuhan dan produksi tanaman padi sawah. Penelitian ini dilaksanakan di Trimurjo, Lampung Tengah dan di Laboratorium Ilmu Gulma Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Penelitian disusun dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 ulangan. Perlakuan terdiri atas dosis kombinasi herbisida penoxsulam+butachlor (7,5+300), (10,0+400), (12,5+500), (15,0+600) g/ha, penyiangan manual dan kontrol. Pengujian homogenitas dilakukan dengan uji Bartlett dan additifitas data dengan uji Tukey. Jika asumsi terpenuhi data akan dianalisis dengan sidik ragam. Apabila perlakuan menunjukkan perbedaan nyata maka dilakukan uji beda nilai tengah antar perlakuan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf kepercayaan 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi herbisida penoxsulam+butachlor pada dosis 7,5+300 sampai dengan 15,0+600 g/ha mampu mengendalikan pertumbuhan gulma total, gulma dominan Ludwigia hyssopifolia, Monochoria vaginalis, Fimbristylis miliacea, Cyperus iria sampai dengan 6 minggu setelah aplikasi (MSA), serta gulmaLeptochloa chinensissampai 3 MSA.Kombinasi herbisida penoxsulam+butachlor pada dosis7,5+300 sampai dengan 15,0+600g/ha tidak meracuni tanaman padi (Oryza sativa L.). Kombinasi herbisida penoxsulam+butachlor pada dosis 7,5+300 sampai dengan 15,0+600 g/ha tidak mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman padi sawah, tetapi keberadaan gulma menurunkan hasil Gabah Kering Giling (GKG) sehingga perlu dilakukan pengendalian.
PENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN APLIKASI HERBISIDA TERHADAP KANDUNGAN ASAM HUMAT PADA TANAH ULTISOL GEDUNG MENENG BANDAR LAMPUNG Restu Yaasin Adi Putra; Sarno Sarno; Didin Wiharso; Ainin Niswati
Jurnal Agrotek Tropika Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.943 KB) | DOI: 10.23960/jat.v5i1.1847

Abstract

Tanah merupakan salah satu sumber daya alam yang penting perlu mendapat perhatian sungguh-sungguh agar terhindar dari kerusakan yang dapat menurunkan produktivitasnya. Kerusakan tanah dapat terjadi karena salah dalam pengolahaan. Aplikasi herbisida merupakan bagian tak terpisahkan yang dilakukan pada kegiatan pengolahan tanah sistem olah tanah intensif, akan berpengaruh terhadap aktivitas mikroorganisme tanah. Penurunan kandungan bahan organik di dalam tanah akibat praktik pengolahan tanah intensif mengakibatkan tanah menjadi tidak optimal dalam menunjang pertumbuhan tanaman dan kurang responsif terhadap pemupukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem olah tanah terhadap kandungan asam humat, untuk mengetahui pengaruh aplikasi herbisida terhadap kandungan asam humat, dan untuk mengatahui kombinasi sistem olah tanah dan aplikasi herbisid terhadap ketersediaan kandungan asam humat. Perlakuan disusun dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan yaitu : Otm = olah tanah minimum; Otm+herbisida = olah tanah minimum+ herbisida yang berbahan aktif Glifosat 2,4- D; Ots = olah tanah sempurna; Ots+herbisida= olah tanah sempurna+herbisida yang berbahan aktif Glifosat 2,4- D dan masing- masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali sehingga terdapat 16 satuan percobaan. Rancangan perlakuan yang digunakan adalah faktorial. Masing- masing percobaan diterapkan pada petak percobaan yang berukuran 3 m x 4 m. Homogenitas ragam diuji dengan uji Bartlet, aditivitas data diuji dengan uji Tukey. Jika asumsi terpenuhi data dianalisis dengan sidik ragam, perbedaan nilai tengah perlakuan diuji dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%.Selanjutnya dilakukan uji korelasi variabel utama yaitu C, N, P dan K.Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan pengolahan tanah minimum memberikan pengaruh yang nyata lebih tinggi terhadap ketersediaan asam humat dibandingkan perlakuan pengolahan tanah sempurna. Perlakuan herbisida tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap ketersedi aan asam humat di dalam tanah. Perlakuan pengolahan tanah minimum dan tanpa herbisida memberikan pengaruh yang nyata lebih tinggi dibandingkan perlakuan lainnya terhadap ketersediaan asam humat.
PENGARUH PEMBERIAN DOSIS PUPUK NPK DAN PUPUK PELENGKAP TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SEDAP MALAM (Polianthes tuberosa L.) Tiara Anggun Puspita; Kushendarto Kushendarto; Tri Dewi Andalasari; Setyo Widagdo
Jurnal Agrotek Tropika Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.658 KB) | DOI: 10.23960/jat.v5i1.1842

Abstract

Sedap malam merupakan salah satu tanaman hias yang banyak disukai masyarakat. Bunga sedap malam tergolong bunga potong yang laku di pasaran setelah mawar dan krisan. Untuk meningkatkan produksi bunga sedap malam yaitu dengan memperbaiki pertumbuhan dan kualitas bunga. Perbaikan kualitas bunga sedap malam dapat dilakukan dengan pemberian unsur hara yang cukup dan seimbang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian dosis pupuk NPK danpupuk pelengkap Plant Catalyst terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman sedap malam. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial (4x4) dengan setiap satuan percobaan digandakan yaitu pupuk NPK Mutiara (16-16-16) (N) yaitu N 0 (0), N 1 (10 g/tanaman), N 2 (15 g/tanaman), N 3 (20 g/tanaman). Faktor kedua adalah konsentrasi pupuk pelengkap Plant Catalyst (P) yaitu P 0 (0), P 1 (1 g/l), P 2 (1,5 g/l), P 3 (2 g/l). Hasil penelitian menunjukkanbahwa pemberian dosis pupuk NPK dan pupuk Pelengkap Plant Catalyst tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata pada variabel pengamatan vegetatif tanaman sedap malam. Pemberian pupuk NPK dengan dosis 20 g/tanaman memberikan hasil yang terbaik pada variabel pengamatan panjang rangkaian bunga, panjang bunga keseluruhan, diameter tangkai bunga, diameter bunga, dan jumlah kuntum. Pemberian pupuk pelengkap Plant Catalyst 1,5g/l memberikan hasil yang terbaik pada variabel pengamatan panjang bunga keseluruhan, diameter tangkai bunga, diameter bunga, dan jumlah kuntum.
PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN PEMBERIAN HERBISIDA TERHADAP ALIRAN PERMUKAAN DAN EROSI PADA FASE GENERATIF PERTANAMAN SINGKONG (Manihot utilissima) MUSIM TANAM KE-2 Karina Rayyandini; Irwan Sukri Banuwa; Afandi Afandi
Jurnal Agrotek Tropika Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (73.625 KB) | DOI: 10.23960/jat.v5i1.1848

Abstract

Degradasi lahan merupakan hilangnya fungsi tanah sebagai sumber air dan hara bagi tanaman, sebagai tempat akar tanaman berjangkar, serta sebagai tempat air dan unsur hara ditambahkan. Degradasi lahan dapat disebabkan oleh hilangnya unsur hara dan bahan organik dari daerah perakaran, terkumpulnya garam atau senyawa racun bagi tanaman di daerah perakaran, penjenuhan tanah oleh air (water logging), dan erosi. Aliran permukaan yang terjadi menjadi pemicu terjadinya erosi yang mengakibatkan degradasi lahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem olah tanah terhadap aliran permukaan dan erosi pada fase generatif tanaman singkong, untuk mengetahui pengaruh herbisida terhadap besarnya lajualiran permukaan dan erosi pada fase generatif tanaman singkong dan untuk mengetahui interaksi sistem olah tanah dan penggunaan herbisida terhadap aliran permukaan dan erosi pada fase generatif tanaman singkong. Penelitian ini dilakukanmenggunakan metode petak kecil 4x4. Penelitian petak erosi ini menggunakan Rancangan Faktorial 2x2, dengan 4 kali ulangan. Perlakuan terdiri dari dua faktor yaitu sistem olah tanah dan herbisida. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem olah tanah tidak nyata mempengaruhi aliran permukaan dan erosi, sedangkan herbisida nyata mempengaruhi aliran permukaan dan erosi yang terjadi. Penelitian ini dilakukan pada fase generatif pertanaman dan diperoleh 18 kali hujan dengan total curah hujan sebesar 477,2 mm.
EFIKASI HERBISIDA NABATI 1,8-CINEOLE TERHADAP GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) MENGHASILKAN Kurniastuty, Citra Bara; Sembodo, Dad Resiworo J.; Rini, Maria Viva; Pujisiswanto, Hidayat
Jurnal Agrotek Tropika Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.668 KB) | DOI: 10.23960/jat.v5i1.1843

Abstract

Gulma menjadi salah satu kendala yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman kelapa sawit. Pengendalian gulma yang dilakukan adalah menggunakan herbisida nabati berbahan aktif 1,8-cineole. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dosisherbisida nabati 1,8-cineole yang efektif mengendalikan gulma di perkebunan kelapa sawit menghasilkan, mengetahui efektivitas herbisida nabati 1,8-cineole dibandingkan herbisida paraquat dalam mengendalikan gulma di perkebunan kelapa sawit menghasilkan, dan mengetahui pengaruh herbisida nabati 1,8-cineole terhadap tanaman kelapa sawit menghasilkan. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sidomukti, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, dan Laboratorium Gulma Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada bulan Februari – Mei 2016. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 9 perlakuan yaitu 1,8-cineole dengan dosis (3,0; 4,5; 6,0; 7,5; 9,0; 10,5 g/ha), herbisida paraquat dengan dosis 900 g/ha, penyiangan mekanis, dan kontrol (tanpa pengendalian) dengan 3 ulangan. Homogenitas ragam diuji dengan menggunakan uji Bartlett dan additivitas data diuji dengan uji Tukey. Perbedaan antar nilai tengah diuji menggunakan uji BNT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Herbisida 1,8-cineole pada dosis 3,0 – 10,5 g/ha efektif mengendalikan gulma total, gulma golongan daun lebar, dan gulma golongan rumput sampai 8 MSA, bahkan pada dosis yang sama efektif mengendalikan gulma golongan teki sampai 12 MSA. Herbisida 1,8-cineole pada dosis 9,0 – 10,5 g/ha mampu mengendalikan gulma setara dengan tingkat pengendalian dengan herbisida paraquat 900 g/ha sampai 8 MSA. Aplikasi herbisida 1,8-cineole pada dosis 3,0 – 10,5 g/ha tidak meracuni tanaman kelapa sawit menghasilkan.

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2017 2017


Filter By Issues
All Issue Vol 11, No 4 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, November 2023 (In Progress) Vol 11, No 3 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, Agustus 2023 Vol 11, No 3 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, Agustus 2023 (ON PROGRESS) Vol 11, No 2 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, Mei 2023 Vol 11, No 1 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, FEBRUARI 2023 (ON PROGRESS) Vol 11, No 1 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, FEBRUARI 2023 Vol 10, No 4 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, NOVEMBER 2022 (ON PROGRESS) Vol 10, No 4 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, NOVEMBER 2022 Vol 10, No 3 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, AGUSTUS 2022 Vol 10, No 3 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, AGUSTUS 2022 (IN PROGRESS) Vol 10, No 2 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, MEI 2022 Vol 10, No 2 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, MEI 2022 (IN PROGRESS) Vol 10, No 1 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, JANUARI 2022 Vol 9, No 3 (2021): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 9, SEPTEMBER 2021 Vol 9, No 2 (2021): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 9, MEI 2021 Vol 9, No 1 (2021): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 9, JANUARI 2021 Vol 8, No 3 (2020): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 8, SEPTEMBER 2020 Vol 8, No 2 (2020): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 8, MEI 2020 Vol 8, No 1 (2020): Jurnal Agrotek Tropika Vol 8, Januari 2020 Vol 7, No 3 (2019): JAT September 2019 Vol 7, No 2 (2019): JAT Mei 2019 Vol 7, No 1 (2019) Vol 6, No 2 (2018): JAT Vol.6 (2) 2018 Vol 6, No 3 (2018) Vol 6, No 2 (2018) Vol 6, No 1 (2018) Vol 5, No 3 (2017) Vol 5, No 2 (2017) Vol 5, No 1 (2017) Vol 4, No 3 (2016) Vol 4, No 3 (2016) Vol 4, No 2 (2016) Vol 4, No 1 (2016) Vol 4, No 1 (2016) Vol 3, No 3 (2015) Vol 3, No 2 (2015) Vol 3, No 2 (2015) Vol 3, No 1 (2015) Vol 3, No 1 (2015) Vol 2, No 3 (2014) Vol 2, No 3 (2014) Vol 2, No 2 (2014) Vol 2, No 2 (2014) Vol 2, No 1 (2014) Vol 2, No 1 (2014) Vol 1, No 3 (2013) Vol 1, No 2 (2013) Vol 1, No 2 (2013) Vol 1, No 1 (2013) More Issue